Setelah 2 tahun tidak melakukan Orientasi Studi Pengenalan Kampus (OSPEK) secara offlline akibat adanya Covid-19, kini banyak Universitas telah mengizinkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara offline. Hal itu juga dilakukan oleh Universitas Mercu Buana Yogyakarta dengan memakai nama Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
PKKMB UMBY tahun ini mengusung tema “Mercu Muda Berintegritas Tonggak Moral Bangsa.” Di mana kegiatannya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu PKKMB Universitas yang diadakan di kampus 1 dan 3, dan PKKMB Fakultas yang dilakukan di kampus 1,2, dan 3 dengan konsep acara berbeda-beda sesuai ketentuan masing-masing panitia fakultas.
Adanya kegiatan PKKMB secara offline ini membuat keakraban antara mahasiswa baru cukup kentara. Tidak hanya dengan maba, keakraban ini juga terlihat antara mahasiswa dengan para panitia PKKMB. Hal ini terjadi akibat misi-misi yang diberikan oleh panitia mengharuskan dikerjakan secara kelompok dan panitia juga turut mendampingi tiap kelompok. Antusiasme para mahasiswa baru menyambut PKKMB mulai terlihat saat mereka semangat untuk berlatih yel-yel kelompok yang nantinya akan dilombakan pada hari-H pelaksanaan PKKMB Fakultas.
Namun, apakah disetiap jalan yang lurus itu bukan berarti tidak ada polisi tidur? Pasti ada. Sama halnya juga dengan kegiatan PKKMB Fakultas. Di mana banyak peserta yang mengeluh dengan konsep PKKMB yang sangat memusingkan peserta terutama terjadi pada maba-miba Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia.
Para peserta juga menilai banyaknya miss communication dan mendadaknya info mengenai barang bawaan yang harus dibawa oleh peserta dari panitia. Terlebih lagi barang-barang yang harus dibawa itu susah didapatkan dan juga tidak terlalu dipakai oleh peserta sehingga sedikit menguras energi peserta dan kantong para mahasiswa baru.
Yang saya simpulkan dari pernyataan peserta, panitia kurang matang untuk menyiapkan acara tersebut, sehingga diharap panitia lebih mengkonsep acara lagi secara matang agar tidak membingungkan para peserta.
Pun sudah semestinya melalui keluhan-keluhan dari para maba-miba tersebut menjadi bahan evaluasi oleh panitia untuk kedepannya. Tidak hanya evaluasi yang sifatnya formalitas saja, di mana setelah evaluasi masih mengulangi kesalahan yang sama. Jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Melainkan evaluasi untuk menjadikan kegiatan-kegiatan kedepannya baik PKKMB ataupun diluarnya menjadi lebih baik lagi.
Penulis: Marsya Alivia Puteri
Penyunting: Khoirul Atfifudin