Yogyakarta, Buana Pers – Warung makan indomie (warmindo) kini tersebar luas di setiap sudut Yogyakarta sebagai warung makan pelajar dan mahasiswa.

Istilah warmindo juga sudah ada sejak lama dan digemari oleh berbagai kalangan khususnya pelajar dan mahasiswa. Warmindo menawarkan menu yang beragam dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan kantong pelajar.

Salah satu warmindo yang ada di Jogja adalah warmindo Eldrago yang terletak di Jl. Raya Pasekan,  Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman. Warmindo ini menyediakan menu yang lumrah di jumpai di warmindo lainnya, namun terdapat menu-menu pendamping yang semakin menambah variasi olahan di warmindo tersebut.

“Di warmindo menyediakan berbagai menu masakan dengan harga yang cukup ramah dan murah. Warmindo ini menonjolkan penyajian indomie dengan berbagai topping, sebenarnya hamper sama dengan burjo. Hanya saja warmindo tidak menyediakan menu bubur kacang hijau, oleh sebab itu dinamakan warmindo,” kata Tri Yudianto, pemilik Warmindo Eldrago pada Rabu, (19/10/2022).

Berbagai suguhan inilah yang menyebabkan banyak diantara mahasiswa atau pelajar yang senang untuk nongkrong atau sekadar makan di tempat ini. Selain itu, harga yang terjangkau dan adanya wifi juga menjadi salah satu penyebab banyaknya pengunjung di setiap warmindo di kota Jogja.Selain itu, faktor jam operasional warmindo yang sedari pagi hingga malam mempengaruhi banyak nya jumlah pelanggan yang datang.

Warmindo merupakan bisnis yang lumrah kita jumpai di kota Jogja, namun menimbulkan persaingan yang cukup tinggi antar penjual. Tak jarang kita menemui Warmindo yang saling berdekatan atau berhadapan. Warmindo yang notabenenya usaha bawaan dari kota Kuningan ini memiliki ciri khas tersendiri karena penjualnya rata-rata merupakan laki-laki yang berdarah Sunda.

Biasanya, untuk memperluas bisnisnya, tak jarang para pengusaha warmindo juga membuka cabang diberbagai wilayah di Jogja, sehingga usahanya dikenal luas oleh berbagai kalangan masyarakat.

Reporter dan Penulis : Rindiyani Irfani Safitri

Editor  : Alan Dwi Arianto

Dokumentasi   : Rindiyani Irfani Safitri