Yogyakarta, Buana Pers –Temu Diskusi (konservasi volume 2) Seminar Nasional dan Workshop bertajuk “Meningkatkan Kesadaran Generasi Milenial Terhadap Lingkungan” yang digelar di STP AMPTA Jl. Laksda Adisucipto No.km 6, Nologaten, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (18/11/2023)

Pelaksanaan Seminar Nasional dan Workshop tersebut mengundang Agus Pahlevi selaku Ketua Umum ASSPI ( Periode 2021-2025 ) sebagai pemateri pertama yang membahas mengenai strategi masyarakat terhadap berlangsungnya destinasi wisata di daerah provinsi Bangka agar dilirik oleh para wisatawan.

Sumber Foto : Vicka Berliana

Materi kedua disampaikan oleh WALHI Yogyakarta yang berfokus terhadap strategi mengurangi penggunaan rumah kaca, yang dapat diaplikasikan dengan mudah oleh masyarakat di kehidupan sehari-hari contohnya adalah mengurangi pengunaan transportasi pribadi, pengolahan bank sampah dengan benar yang dilakukan secara mandiri, serta dapat melakukan penghijauan untuk mengembalikan udara yang segar dan bersih.

Pada sesi materi ketiga dibawakan langsung oleh Moniq Driessen selaku COO TRB (Praktisi di bidang pertanian dan olah sampah organik). Pada sesi ini, para audiens turun langsung ke lapangan untuk melihat proses pengolahan limbah organik menjadi pupuk, sebagai bahan dasar agar tanaman subur.

Pemateri juga menjelaskan tentang cairan “Katalis”, yakni cairan khusus yang terbuat dari 30% lengkuas, 30% Kunyit, dan 10% sari tebu pilihan yang nantinya akan dibagi ke 50 botol berukuran 100ml.  Cairan Katalis ini berfungsi sebagai penghilang bau saat proses pengelolahan pupuk , kemudian dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, serta memperlambat proses penyebaran maggot.

Materi keempat dipaparkan oleh Jumirah selaku perintis berdirinya bank sampah dan koordinator pengolahan sampah. Agenda pertama dalam materi ini adalah audiens kembali turun ke lapangan untuk membuat seni kreativitas yang berbahan dasar gelas kemasan seperti produk ale-ale, teh rio, atau semacamnya berdasarkan kemampuan masing- masing. Audiens hanya cukup melihat tutorial membuat tempat pensil yang disampaikan oleh tim dari pemateri (bu Jumirah), kemudian mempraktekkannya secara personal.

Para audiens terlihat sangat antusias dalam membuat karya kreativitas mereka sambil berlomba-lomba untuk menyelesaikan karya tersebut dengan hasil yang rapi dan sempurna. Tiga pemenang pertama yang berhasil menyelesaikannya lebih awal akan mendapatkan tiket gratis bermalam di Villa yang disponsori oleh Pondok Anida.

Setelah materi keempat selesai dibawakan, selanjutnya audiens diarahkan ke halaman depan aula untuk melukis tempat sampah secara bersama. Para audiens dibebaskan melukis sesuai kreativitas dan ide masing-masing tanpa mengandung unsur SARA. Setelah itu audiens menyaksikan hiburan dari UKM STP AMPTA yakni penampilan dance,atraksi debus, dan nyanyi bersama.

Kegiatan ini memberikan dampak positif dan memorable bagi peserta dan pemateri, hal ini karena roundown acara diatur dengan sangat baik, dan membuat para audiens sangatlah menikmati acara ini dengan enjoy. Terlihat para audiens saling berinteraksi dengan akrab  antara satu dengan yang lainnya.

“Menurut aku pribadi acara ini benar-benar sepadan untuk harga Rp.35.000 karena kita bisa ambil snack sepuasnya, dapet merch, enjoy karena peserta lainnya juga welcome, ditambah saat malamnya disuguhkan atraksi debus yang bener-bener keren, itu fasilitas yang buat aku sama sekali ga menyesal ikut acara ini” ungkap Dwijati, mahasiswa ATP AMPTA salah satu audiens seminar saat di wawancarai oleh awak Buana Pers pada hari Sabtu (18/11/2023).

Reporter dan Penulis : Vicka Berliana

Editor : Marischa

Sumber Foto : Vicka Berliana